Kapten
Arm. Suroto sebagai ketua panitiya memberikan apresiasi luar biasa pada
keberhasilan pelaksanaan Kejuaraan Karate Pelajar Dandim Cup V Tahun 2015.
kegiatan ini sangat penting, karena bisa membantu pelajar dalam menjaga
kesehatan dan penanaman sikap disiplin serta wadah bagi pelajar yang ingin
menyalurkan bakatnya dalam bidang bela diri Karate. “kami akan menemui bupati
dan kepala Dinas pendidikan, agar memberikan surat edaran kepada sekolah-sekolah di kabupaten
Klaten, supaya semua sekolah membuka kegiatan ekstrakurikuler Karate,” ungkap
Kapten Arm. Suroto.
“Bela
Negara dibutuhkan 2 syarat yaitu berbadan sehat dan cerdas, dengan demikian
semua elemen pendidikan harus memiliki 2 syarat tersebut,” tambah Kapten Arm.
Suroto pada acara pembubaran panitiya Kejuaraan Karate Pelajar Dandim Cup V di
rumah makan Ilham 29/11/15.
Menurut
Senpai Bambang Sutadi, Kejuaraan Karate Dandim Cup V tahun 2015 merupakan yang
terbesar karena diikuti 525 atlet. Semua acara bisa berjalan sesuai rencana
tanpa ada kendala sedikitpun bahkan diliput banyak media baik media elektronik
maupun media cetak. “Semua panitiya bisa melaksanakan tugasnya masing-masing
dengan lancar. Kejuaraan Karate Dandim Cup tahun depan akan lebih ditingkatkan
lagi baik segi kualitas maupun kuantitas,” terang Bambang Sutadi Wakil Ketua
Inkai Kabupaten Klaten.
Kejuaraan
ini bisa terselenggara dengan baik, sukses, aman dan selamat. Walaupun
kejuaraan beladiri ini para atlet saling kontak badan, tetapi tidak ada atlet cidera
yang membahayakan. “Panitiya, Wasit dan Juri bisa kita andalkan untuk kejuaraan
Karate pada even lainnya.” Jelas Senpai Noor Widhi Wiryatmoko, ST. Ketua Inkai
Kabupaten Klaten periode 2015-2018.
Pembubaran
panitiya ini dihadiri lebih dari 40 panitiya. Ditengah-tengah acara ini diisi
diskusi dan evaluasi jalannya pelaksanaan Kejuaraan Kararte Pelajar. Senpai
Darius mengapresiasi gagasan Kapten Arm. Suroto untuk membuka ranting-ranting
Inkai di setiap sekolah. Namun karena keterbatasan pelatih di tingkat cabang,
Senpai Darius memberikan wacana agar setiap ranting sekolah ada guru pengampu.
“Dari tingkat cabang pelatih membina bidang teknis, ditingkat ranting ada
pengampu secara organisatoris, sehingga kegiatan bisa berjalan lancar,” ujar
Sempai Darius.
0 komentar :
Posting Komentar