.quickedit{ display:none; }

Jumat, 05 Februari 2010

Sejarah Berdirinya SMP Negeri 3 Bayat Klaten

Seiring diluncurkannya program WAJAR (Wajib Belajar) Sembilan Tahun, selanjutnya pemerintah mendasari dengan pemerataan tempat dan sarana belajar di seluruh Indonesia. Salah satu pemerataan tempat dan sarana belajar adalah program USB (Unit Sekolah Baru).

Wilayah Kecamatan Bayat yang begitu luas dengan jumlah penduduk yang besar, namun Kecamatan Bayat baru memiliki 2 SMP, yaitu SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2. untuk wilayah Bayat bagian utara belum ada SMP, sementara anak sekolah terlalu jauh untuk sekolah ke SMPN 1 dan SMPN 2 Bayat. Oleh karena itu pemerintah meluncurkan program sarana SMP untuk Bayat bagian utara.

Dalam peluncuran USB SMP tersebut tidak semudah membalikan tangan, karena terjadi perebutan tempat USB. Perebutan dilakukan oleh warga Desa Gununggajah dan warga Desa Wiro Kecamatan Bayat bagian utara. Sehingga terjadi tarik ulur antara warga dan tokoh masyarakat kedua desa tersebut. Selama kurang lebih 2 tahun terjadi perdebatan hingga masing-masing warga desa melakukan demontrasi besar-besaran ke kantor kecamatan Bayat, ke kantor Kabupaten Klaten dan sampai demontrasi ke tingkat Provinsi (Semarang).

Warga kedua desa saling mengklaim, bahwa desanya yang paling berhak untuk tempat pembangunan USB SMP Negeri 3 Bayat. Mereka sama-sama melakukan demontrasi dengan mengumpulkan ratusan warga sebanyak-banyaknya dengan kendaraan truk, mini bus dan sepeda motor. Siang-malam kedua desa saling melakukan loby-loby ke beberapa pejabat instansi terkait, agar dimenangkan untuk tempat USB.

Akhirnya dengan berbagai pertimbangan pada awal tahun 2003, pemerintah memutuskan USB di tempatkan di desa Wiro, Kecamatan Bayat dengan menempati tanah kas Desa Wiro. Setelah pembangunan USB selesai, selanjutnya dilakukan peresmian dengan penandatanganan sebuah prasasti oleh Gubernur Jawa-Tengah H. Mardiyanto pada Tanggal 31 Desember 2003.

Tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat langsung dalam memperjuangkan pembangunan USB SMPN 3 Bayat adalah : Suharlan (Kepala Desa Wiro), Subari, S.Pd, Drs.Supardi, Ibnu Widodo, Suharjo, Tri Winarno, Supriyadi, Supono, Joko Marhanto serta tokoh masyarakat lainnya.

Sebelum pembangunan gedung selesai, SMP Negeri 3 Bayat sudah mencari siswa baru dengan menempati atau numpang di SD Wiro 2 selama kurang lebih 5 bulan. Kemudian dilakukan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) mulai bulan Juli 2003 dengan Kepala Sekolah pertama di jabat Drs. Suramlan dan Wakil Kepala Sekolah Subiman S.Pd.. Selanjutnya dikeluarkanlah Surat Keputusan Bupati Klaten tertanggal 2 Oktober 2003 sebagai tanda dimulainya KBM. Maka Tanggal 2 Oktober selalu diperingati sebagai hari lahirnya SMP Negeri 3 Bayat Klaten.

Perjalanan SMPN 3 Bayat yang berliku-liku itu akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. SMPN 3 bayat sebagai sekolah percontohan seluruh Indonesia untuk golongan USB. Sekolah yang berdiri tahun 2003 dan pada tahun 2008 telah meningkat setatusnya menjadi SSN (sekolah Standard Nasional). Inilah satu-satunya sekolah di Jawa-Tengah yang baru berumur 5 tahun sudah menjadi SSN. Ingin lebih jelas cerita sejarahnya, silahkan berkunjung ke SMPN 3 Bayat, Desa Wiro, Kabupaten Klaten, Jawa-Tengah.

Nara sumber Ibnu Widodo salah satu tokoh pemuda Desa Wiro, Kec. Bayat, Klaten.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Kumpul Blogger

Klaten Online

Pengikut