PROSESI WISATA MONAS
MONAS
(Monumen Nasioal) menjadi ikon nasioanal bahkan termasyur di seluruh dunia.
Monas dibangun sejak tahun tanggal 17 Agustus1961 selesai tahun 1967 , tinggi
monument 132 Meter dengan menghabiskan dana 7 milyar yang dihimpun dari para
donator dan dibuka untuk umum 12 Juli 1965. Orang yang ditunjuk sebagai arsitek
yakni Frederich Silaban. Tujuan pembangunan ini utnuk mengenang para pahlawan
kemerdekaan dari Pemerintahan Kolonial
Hindia Belanda.
Tugu
ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan
semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di
tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada
hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.
SMPN
3 Bayat Klaten, Jateng melaksanakan study wisata ke Monas Sabtu, 19 Desember 2015. dalam
mengunjungi Monas ada kendala kendala karena biasanya gerbang dibuka pukul
08.00 Wib, tetapi karena di monas ada gelar upacara militer yang dihadiri Wakil
Presiden Yusuf Kalla. Akhirnya gerbang dibuka pukul 09.45. Wib. Sehingga
terjadi penumpukan wisatawan di gerbang utama di depan lorong Monas.
Dalam
prosesi menuju Monas. Estib Post mengabadikan dalam bentuk video untuk bisa
dipelajarai bagi wisatawan yang belum pernah ke Monas. Video ini dibuat oleh
Jurnalis SMPN 3 Bayat , Klaten, Jateng sebagi bahan laporan dan bisa dipakai
untuk pembelajaran siswa. Agar wisatawan bisa mengunjungi obyek-obyek yang ada
didalam Monas, maka sebelumnya diharapkan mempelajari video ini agar bisa
berwisata dengan nyaman dan bermanfaat serta tidak tersesat.
PROSESI WISATA LUBANG BUAYA
Lubang
Buaya adalah sebuah tempat
di kawasan Pondok Gede, Jakarta
yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September pada 30 September
1965. Secara
spesifik, sumur Lubang Buaya terletak di Kelurahan Lubang Buaya di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Lubang Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat pelatihan
milik Partai Komunis Indonesia. Saat ini di
tempat tersebut berdiri Lapangan Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen
Pancasila, sebuah museum diorama, sumur tempat para korban dibuang, serta sebuah ruangan berisi
relik.
Nama
Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa ada buaya-buaya putih di sungai
yang terletak di dekat kawasan itu. Selain itu juga terdapat rumah yang di
dalamnya ketujuh pahlawan revolusi disiksa dan dibunuh. Terdapat mobil yang
digunakan untuk mengangkut orang-orang.
(Estib
Post-Jurnalis SMPN 3 Bayat, Klaten)
0 komentar :
Posting Komentar