.quickedit{ display:none; }

Kamis, 16 Agustus 2012

Perampokan di Trucuk Diduga Rekayasa Korban



KLATEN—Rumah salah satu warga Dukuh Bero, Desa Bero, Kecamatan Trucuk, Klaten, Siti Mursidah, 52, disatroni perampok, Senin (13/8) dinihari. Perampok berhasil menggondol Rp65 juta yang disimpan korban di dalam almari. Namun keterangan yang diberikan oleh korban kepada polisi terkesan plin-plan.

nformasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (14/8), kejadian bermula ketika Siti hendak menyiapkan makan sahur di rumah sekitar pukul 03.00 WIB. Saat Siti menyalakan kompor di dapur, tiba-tiba terdengar ada orang mengetuk pintu belakang. Ia lalu membukakan pintu.

Dikiranya yang masuk adalah suaminya, Triawan, 54. Suaminya saat itu tengah pergi ke masjid untuk mengumandangkan makan sahur. Namun ternyata yang masuk ke rumahnya adalah perampok. Pasalnya suara perampok itu mirip dengan suaminya yang ingin masuk rumah. “Setelah perampok masuk, saya langsung dikalungi dengan clurit. Sedangkan satu orang lainnya membongkar isi rumah,” ujar Siti saat di rumahnya, Selasa siang.

Perampok itu, sambung Siti, mengambil uang Rp65 juta yang disimpan di dalam almari kamarnya. Sebelum keluar dari rumah Siti, perampok tersebut menendang tubuhnya beberapa kali hingga Siti pingsan. Padahal uang Rp60 juta di dalam almari itu adalah uang arisan para guru TK Pertiwi se-Kecamatan Ceper. Sedangkan Rp5 juta adalah uang hasil penjualan kebun.

Namun keterangan dari korban itu ditampik oleh polisi. Pasalnya kejadian itu tidak memenuhi terjadinya perampokan di rumah korban. Setelah polisi melakukan olah kejadian perkara (TKP), pada tubuh korban tidak ditemukan luka lebam karena ditendang oleh perampok. Selain itu di rumah korban juga tidak ada perusakan barang-barang seperti pintu, almari dan sebagainya. “Kesaksian korban juga plin-plan,” ujar Kapolsek Trucuk, AKP Teguh Yuwono, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Renda Raharja, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa siang.

Kepada polisi, korban menyatakan bahwa saat itu perampok yang datang ke rumahnya ada dua orang. Namun di lain waktu Siti menyatakan ada tiga orang perampok yang menggondol uangnya itu. Teguh menduga peristiwa perampokan itu hanya rekayasa korban. Pasalnya saat ia dan jajarannya mengecek data tabungan arisan, ternyata yang tertera di catatan itu hanya Rp20 juta, bukan Rp60 juta sebagaimana dituturkan oleh Siti.

Lebih lanjut Teguh menerangkan bahwa peristiwa serupa juga pernah terjadi di rumah adik Siti, tahun lalu. Momen kejadiannya juga sama, yakni mendekati lebaran. Uang yang hilang pun juga sama, yaitu uang milik arisan guru TK. “Tapi saat itu peristiwa tersebut tidak dilanjutkan karena tidak terbukti ada perampokan,” papar Teguh.
Sumber : http://www.solopos.com/2012/klaten/polisi-perampokan-di-trucuk-diduga-rekayasa-korban-319219

0 komentar :

Posting Komentar

 

Kumpul Blogger

Klaten Online

Pengikut