DetikNews Jeddah - Nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terlantar di Kolong Jembatan Kandarah, Jeddah, Arab Saudi sunggung memprihatinkan. Didorong rasa kekhawatiran tersebut, dibentuklah Gerakan Peduli Tenaga Kerja Indonesia (GPTKI).
GPTKI mendeklarasi koin peduli Kandarah di Masjid Indonesia, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (17/11/2010). Terlibat juga dalam acara penggalangan koin tersebut Forum Musyawarah Masyarakat Peduli Indonesia (Formappi).
Diharapkan dengan koin peduli TKI Kandarah, masyarakat dan pemerintah bisa saling bahu membahu menyelesaikan permasalahan TKI di Arab Saudi. Dalam gerakan tersebut, bersama LSM di Jeddah, GPTKI akan menaruh kotak-kotak sumbangan di berbagai toko-toko Indonesia yang banyak tersebar di Saudi.
“Kami hanya ingin melakukan aksi nyata menolong sesama saudara kita, kami juga siap membantu Konjen RI untuk menuntaskan masalah TKI ini,” ujar Koordinator GPTKI Suhanda.
Anggota Formappi di Jeddah, Habib Muchsin Al Habsy meminta Konjen RI merinci masalah ketika akan memulangkan TKI bermasalah dari Saudi. Ketidaksiapan dalam merinci masalah menyebabkan nasib para TKI tidak pernah tuntas.
Ditegaskannya, tidak semua TKI memiliki masalah yang sama. Ada TKI yang kabur dari majikan, ada yang overstayer dan ada pula TKI yang memang sudah bermasalah sejak dari Indonesia. Bila pemetaan masalah sudah didapat maka akan mudah menanganinya, dan diharapkan tidak lagi menghadapi masalah yang sama.
Dalam acara tersebut terkumpul dana sebanyak SR744 (Rp1,8 juta). Suhanda mengatakan, selain uang, para TKI terlantar sangat membutuhkan jaket dan
fasilitas MCK.
“Kami berharap para TKI di bawah jembatan Kandarah bisa diungsikan ke tempat yang lebih layak dan selanjutnya bisa didata serta diurus kepulangannya ke tanah air. Tentunya setelah hak-haknya dipenuhi,” kata Suhanda.
(iy/her)
0 komentar :
Posting Komentar