.quickedit{ display:none; }

Jumat, 05 November 2010

Letusan Merapi Masih Berentetan dan Banyak Korban

Sleman - Letusan Merapi masih terjadi dengan frekuensi berentetan alias sulit dihitung. Intensitasnya pun masuk kategori tinggi.

Hal ini tertuang dalam laporan Badan Geologi hari Jumat (5/11/2010) berdasar pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Frekuensi berentetan itu untuk kegempaan kategori guguran, awan panas, dan tremor. Kondisi ini sama persis dengan situasi 3 November pukul 00.00 WIB dan sepanjang Kamis 4 November.
Jumat, 05/11/2010 12:11 WIB
"Berdasarkan laporan dari petugas pos pengamatan Gunung Merapi, mulai pukul 00:00-06:00 WIB, semua pos melaporkan bahwa suara gemuruh dapat terdengar pada jarak 30 km dari puncak Gunung Merapi. Terjadi hujan abu di wilayah Kota Yogyakarta (radius 30 km) dan hujan pasir (radius 15 km)," demikian bunyi laporan berkala itu.

Dijelaskan, berdasarkan hasil pemantauan instrumental dan visual pada 5 November 2010 dari pukul 00:00 WIB sampai dengan pukul 06:00 WIB menunjukkan aktivitas Gunung Merapi sangat tinggi dengan ditunjukkan adanya awan panas beruntun. Ancaman bahaya Gunung Merapi dapat berupa awan panas dan lahar.

Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat letusan Kamis malam hingga Jumat dinihari mencapai 54 orang. Sedangkan korban luka bakar yang dirawat di Klaten ada 20 orang. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah karena penyisiran masih dilakukan tim SAR.

Detik.com

0 komentar :

Posting Komentar

 

Kumpul Blogger

Klaten Online

Pengikut