.quickedit{ display:none; }

Sabtu, 10 April 2010

Kolega SJ Tuding Susno Sama Saja


JAKARTA--MI: Bola panas soal makelar kasus (markus) oleh mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji kini mendapat pukulan balik. Haji Harry Hupudio, pengusaha yang mengaku berkawan dengan Syahril Djohan, mengatakan pembeberan Susno juga dilakukan sendiri oleh polisi jenderal bintang tiga tersebut.

"Saya lihat apapun yang diceritakan Susno tentang Syahril Djohan, Susno sama saja begitu," kata Harry melalui hubungan telepon, Jumat (9/4).

Pria berusia 66 tahun ini mengaku mengetahui seluk beluk Syahril karena telah berkawan sejak SMA atau sekitar tahun 60-an. Harry mengatakan pada dasarnya ia melihat Syahrir sebagai markus putih, yakni markus yang anggap membela kepentingan bangsa dan negara. Sebab itu ia tidak rela sahabatnya sejak SMA tersebut disudutkan.

Namun ia juga mengaku tidak tertutup kemungkinan Syahril mengambil untung dari kasus-kasus itu, atau yang ia sebut sebagai markus hitam. "Tapi hitam putihnya dia itu tergantung pada pejabat yang counterpart-nya. Dia tiba-tiba jadi hitam itu tergantung pada Susno," beber Harry.

Harry juga mengaku seringkali dimintai Syahril untuk melobi kasus-kasus. Namun ia meminta disebut sebagai markus putih karena merasa tidak mengambil keuntungan pribadi dan tidak melakukan perbuatan ilegal saat mengurus kasus-kasus yang disebutnya semuanya berskala besar dan nasional.

Salah satu kasus yang ditanganinya adalah kasus koruptor berinisial MBH. Harry berhasil melobi Ketua Pengadilan Tinggi DKI berinisial GF, yang kini sudah meninggal, hingga memberikan hukuman empat tahun lebih berat saat banding.

Ia mengaku mau membantu Syahril, yang dimintai tolong oleh jaksa agung waktu itu, mengurus kasus itu demi rasa keadilan rakyat yang menginginkan hukuman lebih berat bagi koruptor. "Selain itu, ini (menjadi markus putih) karena hobi," katanya.

Harry yang mantan kontraktor mengaku hanya mendapat bayaran maksimal Rp10 juta untuk satu kasus. "Itu juga untuk ongkos saja. Untuk traktir orang, bensin dan lain-lain," tuturnya

Harry mengaku banyak mengenal pejabat-pejabat penegak hukum dari pertemanan sejak muda dan profesinya kemudian sebagai kontraktor. Keponakan dari S Subandrio ini mengaku berkawan sejak kuliah dengan Marzuki Darusman.

Kemudian, selepas kuliah dari jurusan Arsitektur ITB itu ia menjadi kontraktor yang banyak berhubungan dengan instansi pemerintahan. Dari situlah pria yang berdomisili di Jakarta Pusat ini banyak berhubungan dengan para pejabat.

Terkait dengan kepergian Syahril ke Australia, Harry yang mengaku masih rutin berkontak mengatakan temannya tersebut tengah mengunjungi anak dan cucunya. Hal tersebut rutin dilakukan Syahril dua minggu sekali. Sebab itu, Syahril sudah akan berada di Indonesia minggu depan. (Big/OL-03)

0 komentar :

Posting Komentar

 

Kumpul Blogger

Klaten Online

Pengikut