Jamur
Tiram merupakan jenis jamur kayu. Di alam bebas bisa tumbuh pada kayu yang
sudah lapuk pada suhu yang lembab. Ada
beberapa spesies jamur tiram antara lain Pleurotus Ostreatus (Jamur Tiram
Putih), Pleurotus Flabelatus (Jamur Tiram Merah), Pleurotus Sojacatus,
Pleurotus Sapidus, Pleurotus Coenucopiae, dan lainnya.
Joko
Purnomo, S.Si. membudidayakan Jamur Tiram di rumahnya. Dengan lahan yang sempit
mampu menghasilkan 30 kg per hari, dengan harga 14.000,- rupiah per
kilogramnya. Walaupaun sudah dibantu dua orang tenaga kerja, ternyata masih
kewalahan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Jamur
Tiram sangat disukai masyarakat, karena tidak mengandung kolesterol dan
memiliki kandungan protein lebih tinggi dibanding daging dan tempe. Harga lebih terjangkau dan mampu
menyembuhkan beberapa penyakit antara lain Anemia, Darah Tinggi, Tumor, Kanker,
membunuh Cacing dalam tubuh serta membantu menurunkan berat badan.
Jamur
Tiram bisa dibuat berbagai masakan antara lain Sate, Gulai, Sup, Oseng-oseng,
Pepes, Keripik, Krispi, Kerupuk, Omlet dan untuk isian Arem-arem.
Alumni
Unsud yang tinggal di Kwaon RT. 05/RW.03 Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom,
kabupaten Klaten, Jawa-Tengah juga menerima pesanan Baglog Jamur yang belum
tumbuh dengan harga dua ribu rupiah per Baglog. Bagi yang membutuhkan bisa
menghubungi Joko Purnomo Contact Person 081329021141/08112633813. Selain itu,
beliau juga menyediakan waktu dan tempat untuk belajar budi daya Jamur Tiram
bagi masyarakat yang membutuhkan tanpa dipungut biaya.
0 komentar :
Posting Komentar