“Sekolah
tidak hanya mengutamakan pembelajaran akademik, yang hanya mengutamakan
prestasi nilai-nilai koqnitif tetapi Pendidikan karakter lebih utama agar anak
didik menjadi manusia yang berkarakter kuat dan cerdas.” Ungkap Agus Tri
Purwanto, S.Pd. kepala sekolah.
ESTIB
(SMPN 3 Bayat), Klaten, Jawa-Tengah sangat intens mengimplementasikan
pendidikan budi pekerti. Program ini telah dimulai sejak tahun 2011 sampai
sekarang khususnya mata pelajaran Seni Rupa. Siswa ditanamkan kejujuran dengan
menggambar Grafitti dengan tema anti korupsi pada dinding sekolah.
Program
selanjutnya adalah Uji Kejujuran dan Uji Publik. Pada Ujian Semester genap Tahun
Pelajaran 2014-2015, setiap habis menyelesaikan Ujian, siswa diharuskan mengisi
instrument yang telah ditempel di dinding sekolah. Apabila siswa mengerjakan
Ujian salah satu mata pelajaran tidak mencontek, maka siswa harus mencentang
format yang telah disediakan dan apa bila siswa mencontek, maka siswa tidak
boleh mencentang pada instrument.
Sebelum
diadakan pembinaan, siswa 100% mencontek, setelah dilakukan pembinaan dengan
pendekatan hati nurani, terjadilah perubahan yang luar biasa. Siswa yang
sebelumnya selalu mencontek, mulai tahun ajaran ini siswa yang mencontek
tinggal 30%. Perubahan sikap kejujuran ini bisa dibaca dari hasil survey.
Disamping
Uji Kejujuran juga siswa juga dilakukan Uji Publik. Apabila ada siswa yang
mencontek, maka siswa lain harus mengingatkan atau membuat laporan kepada guru
pengawas. Dengan demikian semua siswa saling memberikan kesadaran kepada sesama
teman.
“Kedepan,
setiap ada Ujian tidak perlu ada guru pengawas, tetapi cukup memberikan
pembinaan kesadaran agar siswa berbuat jujur walaupun tidak ada pengawas.” Ujar
Subari, S.Pd. Wakil Kepala Kesiswaan.
“Estib
dipilih KPK menjadi percontohan sekolah jujur, Senin 8 Juni 2015 kami akan
diwawancarai oleh pihak KPK.” tambahnya.
(Estib
Post-Jurnalis SMPN 3 Bayat, Klaten)
0 komentar :
Posting Komentar