.quickedit{ display:none; }

Kamis, 08 Mei 2014

AMM Yogyakarta-Estib Post-SMPN 3 Bayat-Klaten


 SMP Negeri 3 Bayat menerima bantuan 100 buah Al-Qu'an dari Uztad Azmi di AMM (Angkatan Muda Masjid dan Mushola) Yogyakarta pada hari Rabu 4 Mei 2014 dan diterima oleh SMPN 3 Bayat Yang diwakili oleh H. Subiman, S.Pd. dan Lanjar, S.Pd. di komplek wisma AMM tepatnya di depan Moseum AMM.

AMM didirikan oleh KH As'ad Humam RA dari Kota Gede bersama HM Jazir ASP.

Lembaga Pembinaan Tadarus Alquran (LPTQ) Yayasan Tadarus Alquran AMM Yogyakarta. Lembaga ini tempat pembinaan cara baca Al-Qur'an dengan metode Iqro. berbagai buku Iqro disediakan di Depot Iqro yang lokasinya berdekatan dengan Wisma AMM dan Mosium AMM. Di tahun 1980-an, HM Jazir ASP, ayahanda dari Shofwan Al Banna, yang mewakafkan diri menyelusur pelosok negeri telah menemukan fakta: rendahnya ketahanan 'aqidah ummat bukan semata faktor ekonomi, melainkan 'rasa memiliki terhadap agama'. Mereka ringan berpindah agama, sebab selama ini meski ber-KTP Islam, tapi tak ada rasa handarbeni terhadap agamanya. Di mana 'rasa memiliki agama' ini terasas muncul? Observasi HM Jazir ASP menunjukkan: dalam kemampuan melafalkan Kitab Suci, Al Quran. Di zaman itu, pembelajaran melafalkan Al Quran masih rumit, dengan metode Turutan, Baghdadiyah, dan lain-lain yang disertai pengejaan. HM Jazir ASP lalu menginisiasi satu cara pembelajaran melafalkan Al Quran yang didasarkan pada 1 tujuan asas: CEPAT BISA. Metode baru yang berasas 'langsung baca tanpa dieja' dan 'cara belajar santri aktif' itu diujicobakan di PAJ (Pengajian Anak Jogokariyan).Suatu hari, KH As'ad Humam RA dari Kota Gede berkunjung dan melihat cara HM Jazir ASP mengajar Al Quran dengan metodenya itu. Beliau pun menunjukkan ketertarikannya dengan metode pembelajaran itu dan berkeinginan mengembangkannya. Mereka berdua pun akhirnya duduk bersama, menyempurnakan metode dan menyusun buku ajar Al Quran yang lalu dinamai: IQRO'. Bermula dari Pengajian Anak Jogokariyan, IQRO' -Cara Cepat Belajar Membaca Al Quran- telah lahirkan 160 Ribu TPA di seluruh Indonesia. Generasi seusia kita berhutang pada IQRO' yang walau tak lepas dari kekurangan telah merevolusi pembelajaran baca Al Quran. Kini, IQRO' yang di awal kehadirannya disambut tak ramah, dengan kegigihan HM Jazir ASP berkeliling negeri, diterima luas. IQRO' telah menjadi sistem ajar Al Quran resmi Malaysia, Brunei, dan Singapura. Kini bahkan dirintis di UEA, Qatar, dan Oman. Tak lupa tujuan awal IQRO': membangun ketahanan 'Aqidah dengan menguatkan rasa memiliki agama melalui kemampuan baca Quran. Tahun demi tahun, metode IQRO' terus dikembangkan, diperbaiki, dan disempurnakan; pelatihannya menjangkau aneka pelosok. Masjid Maka sejak pertengahan 1990-an, HM Jazir ASP mulai menggarap pilar da'wah kedua, Masjid. Dan beliau memulainya dari Masjid Jogokariyan. Datanya: negeri kita memiliki lebih dari 1 Juta Masjid; besar dan kecil. Berapa yang jadi BEBAN dibanding yang MEMBERDAYAKAN? Ratusan ribu Masjid membebani jamaah untuk listrik, air, dan kebersihan padahal pemanfaatannya hanya shalat dan tak pernah penuh.Aset Masjid berupa jutaan meter persegi tanah dan bangunan dinilai dari aspek apapun; Spiritual, Sosial, dan Ekonomi sangat tak produktif. Padahal, soal Masjid adalah ideologi sekaligus substansi Peradaban Islam. Lawannya: ideologi dan substansi Peradaban Pasar. Sebaik-baik tempat di muka bumi dan yang paling dicinta Allah adalah Masjid. Seburuk-buruknya ialah Pasar. Tapi ada rumusnya: "Jika Pasar mengalahkan Masjid, maka Masjid MATI. Jika Masjid mengalahkan Pasar, maka Pasar HIDUP," kata Abu Bakar Ash Shiddiq. Istilah Masjid dan Pasar sejatinya tak cuma mewakili tempat; namun juga nilai Peradaban, contohnya: Ekonomi Pasar vs Ekonomi Masjid. 




0 komentar :

Posting Komentar

 

Kumpul Blogger

Klaten Online

Pengikut