.quickedit{ display:none; }

Selasa, 19 Oktober 2010

Hilang Setelah Berteman di Facebook

14 Oktober 2010
BAGI Anda pengguna jejaring sosial sudah selayaknya berhati-hati. Kejahatan dengan menggunakan media jejaring sosial semakin merajalela.

Devi Permatasari contohnya. Gara-gara berteman dengan seseorang di Facebook, siswi SMPN 28 Kota Bandung ini diduga menjadi korban penculikan oleh orang yang baru dikenalnya dari akun tersebut. Sudah satu pekan siswi berusia 13 tahun ini menghilang dan tidak ada kabar beritanya.

Beberapa waktu lalu, bungsu dari dua bersaudara ini berkenalan di Facebook dengan seseorang bernama Reno. Selasa (5/10) Devi dijemput Reno saat pulang sekolah di depan sekolahnya di Jln. Solontongan Bandung. Setelah kejadian tersebut, Devi menghilang dan tidak pernah memberi kabar.

Orang tua Devi, Usdi Rus-wandi mengatakan, berdasarkan informasi dari teman-teman di sekolahnya, Devi baru beberapa hari mengenal priabernama Reno di Facebook-nya. Teman-temannya juga tidak tahu seperti apa per-awakan Reno, sebab waktu dijemput dia ada di dalam mobil," kata Usdi saat dihubungi, Selasa (12/10).

Usdi berharap. Devi segera memberikan kabar mengenai keberadaannya saat ini. "Kakaknya pernah membuka Facebook Devi. Di sana Devi berkenalan dengan pria yang bernama Reno. Perawatannya dewasa seperti yang sudah kuliah. Akan tetapi, sekarang Facebook Devi tidak bisa dibuka lagi. Tidak tahu diblokir oleh siapa," ucapnya.

Kepala SMPN 28 Bandung Yusuf menuturkan, kejadian ini harus menjadi perhatian bagi para orang tua. Sebab, kecanggihan teknologi ternyata bisa membawa dampak buruk terhadap anak. Orang tua pun harus semakin intensif mengawasi pergaulan anaknya di luar sekolah karena sekolah memiliki keterbatasan untuk mengawasi seluruh siswanya.

Sementara itu, kriminolog dan sosiolog Universitas Padjadjaran Yesmil Anwar mengatakan, penculikan melalui akun jejaring sosial merupakan salah satu fenomena yang muncul seiring menjamurnya penggunaan jejaring sosial di Indonesia.

Yesmil menyatakan, jika tidak ada upaya untuk memperketat regulasi serta penegakan hukum, kejadian serupa akan terus berulang. Sebab harus diakui, masyarakat Indonesia belum cukup terdidik untuk memanfaatkan teknologi dengan baik. "Komunitas di masyarakat termasuk pendidik, akademisi, guru, orang tua harus bersinergi untuk mengarahkan penggunaan teknologi informasi ini ke arah yang benar, tentunya dengan basis etika dan moral," katanya.

Sementara itu, Polisi Sektor Kota Besar Lengkong langsung membentak tim khusus untuk menyelidiki kasus dugaan penculikan Devi. Kapolsektabes Lengkong Ajun Komisaris

Philemon Ginting di Bandung, Rabu (13/10) mengatakan, pihak kepolisian belum memastikan pelaku penculikan tersebut yang bernama Reno atau bukan. Sebab, baru kesaksian dari dua rekan korban.

Untuk memastikan kebenaran keterangan saksi, menurut dia, pihaknya sudah memeriksa akun Facebook milik Devi.

Hanya, polisi tidak menemukan adanya histori percakapan ataupun kontak melalui m-box FB. Di samping itu, pihaknya juga sudah berusaha menghubungi telefon korban. Hanya, dari hari pertama, tiga nomor telefon yang dimiliki korban dalam kondisi tidak aktif.

"Berbagai kemungkinan bisa terjadi. Bisa benar penculikan, atau juga karena kehendak si anak itu sendiri," ucapnya. Jika pelaku tertangkap, polisi pun akan menerapkan Undang-Undang Perlindungan Anak atas tuduhan melarikan anak di bawah umur.
Batavia.co.id(Nuryani/Yedi SupriyadirPR")***

0 komentar :

Posting Komentar

 

Kumpul Blogger

Klaten Online

Pengikut