.quickedit{ display:none; }

Senin, 16 Agustus 2010

Kritik Lewat Facebook, 4 Siswa Dikeluarkan

Jum'at, 06 Agustus 2010
Reporter : Sugianto

Probolinggo (beritajatim.com) - Sebanyak 4 orang siswi SMAN 2 berinisial DV, DN, MG dan AS terpaksa harus keluar dari sekolahnya. Mereka di-DO oleh pihak sekolah lantaran telah melakukan pelecehan terhadap sekolahnya melalui jejaring facebook.

Sikap sekolah yang terkesan sewenang-wenang terhadap keempat siswanya itu, tentu saja menuai sorotan dari sejumlah kalangan.

"Pihak sekolah tidak memecat mereka. Tapi pihak sekolah mengembalikan mereka kepada orang tuanya masing-masing," tandas Wakasek Humas SMAN 2 Kota Probolinggo, Muhamad Zaini kepada beritajatim.com, Jumat (6/8/2010).

Saat dikonfirmasi sejumlah wartawan media cetak dan elektronik di kantor SMAN 2 Kota Probolinggo, Muhamad Zaini sempat menolak untuk memberikan penjelasan. Alasannya, Kasek SMAN 2, Safi'udin sedang berada di Bogor.

"Senin aja sampean-sampean ini datang lagi ke sini. Sekarang Kaseknya sedang tidak ada," kilahnya.

Muhamad Zaini sebelumnya mengatakan, pihak sekolah sangat menyayangkan dengan ulah para muridnya itu yang kini sedang dikembalikan lagi ke orangtuanya. "Ini dunia maya. Apa yang mereka tulis akan dibaca orang sejagat," katanya.

Seorang siswa, kata dia, boleh mengkritik sekolah. Tapi jangan melalui facebook. Karena itu akan dibaca oleh orang banyak. "Kalau dulu seorang siswa menjelek-jelekkan gurunya di musolla, mungkin tidak ada apa-apa. Tapi kalau hal itu dilakukan di jejaring dunia maya, itu yang tidak dibenarkan. Karena itu masalah etika," katanya lagi.

Informasi beritajatim.com menyebutkan, tersinggungnya pihak sekolah dengan ulah keempat siswi itu di jejaring facebook karena ada kalimat yang telah memojokkan salah seorang guru. Tulisannya berupa, "Kesiswaan doyan duit."

Saat ditanya seperti itu, Muhamad Zaini tidak banyak berkomentar. Lagi-lagi dia berkilah agar para wartawan berkonfirmasi langsung dengan Kepala Sekolah.

"Nanti sajalah, tunggu Kasek Senin aja," katanya.

Namun saat didesak apakah di sekolah itu memang kerapkali terjadi pencurian helm dan lain sebagainya, Muhamad Zaini tidak menampiknya. "Memang sering terjadi, tapi itu masalah internal. Dan pihak sekolah sudah melakukan yang terbaik dengan menyelesaikan masalah itu," tandasnya.

Sementara itu, saat beritajatim.com menanyakan alamat rumah keempat siswa yang di-DO itu, hampir semua teman-teman sekolahnya bungkam. Mereka mengaku tidak tahu alamat rumah keempat siswa tersebut. [ugi/but]

Sumber : http://www.beritajatim.com

0 komentar :

Posting Komentar

 

Kumpul Blogger

Klaten Online

Pengikut